Kamis, 27 Juli 2017

K

special for you..!!

Tulisan jadul~ takdir~~

Pernahkah bertanya-tanya kenapa kita saat bersekolah ditempatkan di kelas yang satu bukan kelas yang lain? Kenapa kita bekerja di tempat A bukan di tempat B? Kenapa kita bertemu dengan orang-orang yang kita kenal sekarang bukan yang lain? Kenapa kita naik angkutan umum yang kita naiki bukan yang sebelumnya atau yang setelahnya? Kenapa kita dilahirkan di keluarga ini bukan keluarga yang lain? dan pertanyaan ’kenapa’ lainnya.

Jawabannya jelas takdir. Karena tidak ada yang namanya kebetulan.

Tapi, pernahkah kita berhenti sejenak untuk berpikir apa alasan Allah di balik semua itu? ketika menempatkan diri kita di posisi kita saat itu atau sekarang? alasan mengapa kita dipertemukan dengan orang ini bukan dengan yang lain? alasan mengapa kita tidak menaiki angkutan umum dan menunggu untuk naik angkutan umum berikutnya? alasan mengapa kita terlahir dengan orangtua kita sekarang dan dengan keluarga seperti ini?

Manusia diberikan akal untuk berpikir. Jadi gunakanlah.

Banyak ayat Al-quran yang menyerukan kepada manusia untuk berpikir, memahami, dan mengambil pelajaran. Tidak secara kebetulan Allah menyebutkannya berkali-kali. Manusia dituntut untuk terus berpikir, memahami, dan mengambil pelajaran atas hal-hal yang terjadi pada dirinya, lingkungannya, maupun orang-orang di sekitarnya. Dan karena semua yang terjadi bukanlah kebetulan, maka berpikirlah, pahamilah, dan ambilah pelajaran dari setiap hal, momen, kejadian, peristiwa atau apapun namanya itu di kehidupan ini dan juga dari setiap mahluk hidup di muka bumi ini. Kehidupan akan memberikan pelajaran yang bermanfaat bagi mereka yang berusaha untuk memahaminya.

Allah juga tidak menciptakan sesuatu yang tanpa manfaat, begitu pula dengan kita.

Siapapun kita dan dimanapun kita berada pasti kita bisa memberikan manfaat, karena memang seperti itulah sifat ciptaan Allah. Sedangkan untuk menjadi seseorang yang bisa memberikan manfaat atau tidak, merupakan pilihan pribadi manusia itu sendiri. Seseorang bisa saja memilih untuk memungut sampah yang dilihatnya di jalan kemudian membuangnya ke tong sampah, atau bisa saja ia memilih untuk tidak memungut sampah itu. Semua tergantung manusianya, tetapi alangkah baiknya jika kita memilih untuk memberikan manfaat, karena seperti itulah kita tercipta, untuk menjadi bermanfaat.


Jadi dimanapun, kapanpun, kepada siapapun, dan dalam situasi apapun, cobalah untuk terus berpikir, memahami, dan juga mengambil pelajaran dari semua yang terjadi dan tidak lupa juga untuk jadi manusia yang bermanfaat di dalamnya.